Sebuah catatan singkat terkait dengan peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi.
Peranan penduduk (khususnya sumber daya manusia) dalam pembangunan ekonomi ditentukan oleh dua faktor, yaitu: faktor jumlah dan faktor kualitas.
Permasalahan yang terjadi di negara-negara berkembang adalah bagaimana menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang sekarang bekerja secara tidak produktif. Di negara-negara maju, besarnya jumlah penduduk dianggap sebagai pencegah atau penghambat terjadinya stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di negara berkembang, jumlah yang terus meningkat merupakan bahaya dan dapat mengakibatkan stagnasi dalam perkembangan ekonomi.
Persoalan yang terjadi di Indonesia, khususnya masalah peranan penduduk dalam pembangunan, antara lain:
1. Jumlah penduduk yang besar;
2. Penyebaran penduduk yang tidak merata;
3. Kesuburan tanah yang tidak merata.
Beberapa faktor yang dianggap sebagai bahaya stagnasi dalam pembangunan ekonomi, antara lain:
1. Terdapatnya jumlah disguised unemployment yang cukup tinggi di Pulau Jawa;
2. GNP terbesar dari agraris sehingga pendapatan umum secara nasional menjadi rendah;
3. Sistem pewarisan akan mempersempit luas tanah yang produktif.
Pembangunan yang seimbang untuk Indonesia meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Keseimbangan antara pertambahan produksi bahan makanan dan perkembangan penduduk;
2. Terjadinya keseimbangan dalam penyebaran penduduk, pelaksanaan transmigrasi dan peningkatan bahan makanan di Indonesia harus disertai oleh pelaksanaan industrialisasi;
3. Keseimbangan antara faktor produksi agraris dengan industri. Taraf awalnya dimulai dengan industri kecil dan menengah terus berlanjut kepada industri besar sebagai unsur yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berikut adalah skema golongan penduduk di Indonesia.
Skema Golongan Penduduk di Indonesia |
Keterangan:
1. Menganggur: Orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. (Open Unemployment)
2. 1/2 Menganggur: Mereka yang kurang dimanfaatkan dalam bekerja. Dapat dilihat dari jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan (Under employment)
3. Kentara: Mereka yang kerjanya kurang dari 35 jam seminggu.
4. Tidak Kentara: Invisible under employment
5. Pengangguran Terselubung: Mereka yang produktivitas bekerja dan pendapatannya sangat rendah (disguised unemployment)
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar dengan baik!