Welcome

***Selamat datang di blog resmi Sofian Siregar*** Semoga blog ini bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah. Terimakasih telah berkunjung!

Monday, March 30, 2015

Perbuatan Tidak Sopan Dalam Pergaulan

Tidak sedikit orang yang ditinggalkan oleh teman-temannya karena tindakan yang tidak sopan. Tingkah laku yang melanggar etika dalam bergaul dapat merenggangkan persahabatan. Yang berbudi bahasa biasanya disenangi dan dengan mudah banyak memikat banyak sahabat, terutama orang yang tahu cara bergaul.

Lebih sering seseorang melanggar etika bergaul, dalam arti lain menyinggung perasaan orang lain, lebih sedikitlah sahabatnya. Orang yang sering sakit hati oleh tindakan-tindakan seorang teman, akan menjauhkan diri dan tidak mau bergaul lagi.

Di bawah ini terdapat berbagai pelanggaran tata krama yang sering terjadi:


Selalu Mengkritik

Sering kali kita menemui orang yang suka mengkritik. Hampir setiap orang dikritik dan selalu mencela perkerjaan orang lain. Orang seperti itu membuang waktunya terlalu banyak untuk melihat kesalahan orang lain. Ia selalu memakai kaca pembesar yang hanya dapat melihat hal-hal negatif seakan tidak mampu mengamati hal-hal yang positif dan indah.

Jika ingin mengamati orang lain dan mengomentari, haruslah dapat melihat yang baik dan yang buruk. Sikap ini lebih menguntungkan daripada hanya membesar-besarkan kekurangan orang lain. Dan lebih baik lagi jika membiasakan diri memperhatikan kebaikan orang lain. Selain mendorong orang tersebut untuk lebih banyak mengerjakan kebaikan, kita sendiri tertolong dari penyakit mencari-cari kesalahan orang lain.

Mengkorek Gigi

Membersihkan gigi dengan mulut terbuka di hadapan orang lain adalah kurang sopan. Mulut harus ditutup dengan tangan kiri sementara tangan kanan membersihkan gigi dengan tusuk gigi. Dengan kebiasaan ini, walaupun orang lain tidak sampai memboikot dari pergaulan, tetapi tidak sedikit dari mereka kurang senang bergaul dengan kita. Dan kebiasaan buruk itu dapat merendahkan martabat seseorang.

Meludah di Hadapan Orang Lain

Meludah sembarangan bukan saja menyebabkan kemungkinan menyebarkan kuman-kuman penyakit, tetapi juga tidak baik dipandang mata. Kebiasaan buruk yang sering dilakukan orang yaitu meludah disembarangan tempat seperti jalan raya, di halaman rumah dan di tempat umum, adalah tidak baik dalam pergaulan.

Meludah seolah-olah menghina orang yang berdiri atau duduk dekat. Orang dapat menganggap demikian, jika kita meludah dekatnya. Terlebih lagi meludah dengan mengeluarkan suara yang menjijikkan. Janganlah meludah sambil mengeluarkan suara dekat orang yang sedang makan atau minum, atau dekat hidangan makanan.

Membuang Ingus

Ada orang dengan seenaknya membuang ingus di mana saja dan kapan saja. Ini sangat tidak baik dalam pergaulan. Ingus itu kotor dan tidak mustahil mengandung kuman. Apalagi jika ada orang yang sedang makan atau minum.

Mengeluarkan ingus ke dalam sapu tangan adalah cara terbaik dan tersopan. Tetapi janganlah mengeluarkan ingus dengan suara yang sangat keras sehingga menganggu orang lain.

Minum Tanpa Aturan

Minum langsung dari botol tidak salah jika kita sedang dalam perjalanan atau sedang bertamasya. Tetapi jika kita di rumah, di restoran atau ruangan makan umum masih lebih sopan jika minum dengan gelas.

Jangan minum terburu-buru. Jangan meniup minuman yang panas sebelum diminum. Biarkan sampai dingin. Minuman panas jangan dihirup sehingga mengeluarkan suara yang memalukan. Walaupun baigaimana hausnya, minum dimuka umum harus dengan memperlihatkan etika bergaul.

Tidak Berterimakasih

Tidak mengucapkan terimakasih atas pemberian orang, baik pemberian berupa benda maupun bantuan lainnya adalah tidak baik dalam pergaulan. Jika pemberian itu diterima melalui pos maka segeralah kirim surat mennyatakan terimakasih. Jika ia dekat, sebaiknya langsung berterimakasih.

Berika ucapan terimakasih dengan cara sederhana tetapi cukup mendalam sehingga terasa bagi orang yang pernah menolong kita, bahwa pertolongannya itu dihargakan sekali.

Memuji Diri

Manusia adalah  mahluk yang sangat mementingkan dan memikirkan diri sendiri. Mereka itu selalu asik  dengan pekerjaannya, keluarganya dan gagasan-gagasannya. Oleh sebab itu, belajarlah memperhatikan orang lain. Jangan membicarakan tentang diri sendiri dan melupakan orang lain.

Anda akan lebih berharga dan terpuji di mata orang, jika anda membelokkan pembicaraan ke arah diri orang itu, dan jangan berputar-putar di sekitar diri sendiri. Ia akan lebih menghargai dan menganggap anda sebagai orang yang bijaksana.

Apabila ingin dianggap jempol dan ingin meninggikan diri, bicaralah tentang diri semata. Akan tetapi jangan mengharapkan yang menguntungkan. Karena anda akan kehilangan banyak sahabat.

Suka Berdebat

Sering timbul perdebatan antara dua orang, atau antara dua kelompok. Itu biasa. Tetapi ada orang yang gemar bertengkar mulut. Orang-orang itu tidak mau kalah dan terus bersitegang sampai menang.

Adalah kurang baik, jika ada kecenderungan suka berdebat. Itu biasanya menimbulkan permusuhan. Masing-masing mempertahankan pendiriannya menyebabkan perdebatan menjadi sengit sehingga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan dan kemudian merenggangkan persahabatan.

Kalaupun terjadi tukar pikiran, janganlah sampai menyinggung pribadi, supaya hubungan baik tetap ada. Pertahankan pendirian masing-masing sampai batas pokok perdebatan. Tetapi batas-batas sopan santun harus tetap diperhatikan. Bertukar pikiranlah dengan ramah, damai, dan lancar. Dengan demikian, perdebatan itu tidak akan merenggakan persahabatan.

Menguap di Hadapan Orang

Menguap di hadapan orang banyak bukan saja tidak sopan, tetapi juga menunjukkan sifat malas. Kalau tidak dapat dicegah, tutuplah mulut dengan telapak tangan atau saputangan. Kemudian kalau kuap itu tampak kepada orang lain, katakanlah 'maaf' serta memberikan alasan yang tepat mengapa menguap.

Demikian pula halnya dengan dengan batuk atau bersin. Palingkanlah muka ke tempat lain bila kita harus bersin dan batuk. Sebaiknya lekas menutup mulut dengan saputangan dan dengan sapu tangan itu juga kita membersihkan hidung atau mulut sesudah bersin atau batuk.

Merampas Waktu Orang Lain

Bertamu di rumah orang lain adalah wajar. Tetapi harus pada waktunya. Bertamu pada waktu yang salah atau terlalu lama adalah tidak baik.

Pilihlah waktu untuk bertamu atau mengunjungi orang lain. Aada waktunya di mana seseorang tidak ingin didatangi. Mungkin karena sedang istirahat, makan, bekerja dan sebagainya. Tentu saja tamu akan disambut dengan juga, walaupun datang tidak pada waktu yang tepat. Tidak mustahil, ia akan memutuskan pergaulannya sesudah itu.

Amarah yang Keterlaluan

Sifat marah adalah satu emosi yang hampir dimiliki oleh semua orang. Tetapi janganlah kemarahan itu kelewatan batas. Karena selain mengganggu kesehatan, itu juga dapat mempengaruhi orang sekeliling. Sifat lekas marah dapat merenggangkan banyak sahabat.

Memakai Bahasa Asing

Banyak orang gemar memakai bahasa asing, terlebih kaum remaja. Itu dibuat biasanya untuk memperlihatkan bahwa mereka termasuk kaum terpelajar. Hal tersebut tidak salah jika tepat suasananya.

Tetapi sebagian besar orang mempergunakan bahasa dan istilah asing itu semata-mata menonjolkan kesanggupannya. Sifat angkuh seperti itu bukan menarik sahabat melainkan mengusir banyak teman.

Sifat Ingin Tahu Rahasia Orang

Sifat ingin tahu adalah baik, tetapi pakailah sifat ini pada tempatnya, misalnya dalam lapangan pengetahuan. Jangan untuk mengetahui rahasia orang lain. Jika bukan urusan bersama, janganlah tanyakan dari siapa dan mengenai apa pembicaraan telepon yang baru diterima teman. Jangan pula coba-coba mendengar pembicaraan telepon orang lain, kecuali kepentingan bersama.

Tertawa Tanpa Batas

Tertawalah bila perlu, karena tertawa adalah menyehatkan. Tetapi tertawa yang keterlaluan, sampai mulut terbuka terlalu lebar dengan suara nyaring adalah kurang sopan. Tidak mustahil , orang lain menyangka bahwa orang yang tertawa tanpa batas itu kurang normal.

Tertawalah pada waktu yang tepat. Misalnya bila mendengar cerita lucu atau melihat pertunjukan lucu. Tetapi tidak perlu tertawa jika tidak ada alasan untuk tertawa. Tertawa itu adalah baik, tapi harus ada batasnya.

Janji Tidak Ditepati

Menepati janji berarti melatih disiplin dalam diri sendiri, tidak mengecewakan orang dengan siapa kita bergaul. Banyak sekali timbul kekecewaan, penderitaan, bahkan kemalangan oleh sebab orang-orang yang tidak menepati janji. Jika janji karena suatu hal yang tak dapat dielakkan terpaksa dibatalkan, beritahulah sebelum waktunya. Dengan demikian kita tidak perlu berbuat sia-sia.

Daripada membuat janji yang sukar untuk ditepati, lebih baik menolak dengan tegas. Sering perkataan tegas mengecewakan orang lain, tetapi lebih sedih lagi jika ia hanya menerima janji yang muluk-muluk.

Penyakit Meminjam

Dalam waktu terjepit, orang terpaksa meminjam. Hal ini kadang-kadang tidak dapat dihindarkan. Dan pinjam meminjam adalah lumrah dalam pergaulan. Tetapi sebolehnya jangan meminjam pada sahabata atau kenalan. Karena acapkali persahabatan jadi pecah setelah pinjam meminjam yang bertele-tele. Lebih baik meminjam dari bank atau perusahaan, Jika terpaksa meminjam dari sahabat, maka adakanlah perjanjian sebagaimana dilakukan dengan badan-badan resmi.

Menggunting Kuku Dalam Kumpulan

Adalah kurang sopan menggunting kuku di dalam suatu pertemuan, dalam rapat, dalam resepsi, ataupun dalam pertemuan tidak resmi, tidaklah dianggap sopan menggunting kuku. Selain dari menyebabkan berisik, itu seakan-akan menunjukkan kekurang-hormatan terhadap orang yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Bicara Saat Mulut Penuh Makanan

Bercakap-cakap waktu makan adalah wajar. Tetapi jangan waktu mulut penuh makanan. Tunggu sampai mulut kosong. Adalah sangat memuakkan membuka mulut dengan penuh makanan. Apalagi jika makanan dalam mulut itu sudah setengah hancur.

Pada waktu makan sebaiknya mulut tidak terbuka. Mengunyah makanan dengan mulut tertutup. Oleh sebab itu telankah lebih dahulu makanan dalam mulut, barulah berbicara.


Disadur dari buku Etiket Bergaul oleh R.I. Sarumpaet (Penerbit: Indonesia Publishing House 1981)


No comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar dengan baik!