Welcome

***Selamat datang di blog resmi Sofian Siregar*** Semoga blog ini bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah. Terimakasih telah berkunjung!

Friday, February 6, 2015

Peran Pemuda Dan Kemahasiswaan

Pendahuluan
               
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.
           
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita.
           
Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia.
           
Peranan pemuda  dan mahasiswa dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia memang bersifat dominan dan monumental. Di era pra-kemerdekaan maupun di era kemerdekaan, pemuda selalu tampil dengan jiwa dan semangat kepeloporan, perjuangan, dan patriotismenya untuk mengusung perubahan dan pembaharuan.
           
Karya-karya monumental para pemuda dan mahasiswa Indonesia itu dapat ditelusuri melalui peristiwa bersejarah antara lain; Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), pemuda dan mahasiswa mempelopori sebuah perubahan politik yang dramatis, mengantarkan munculnya era Orde Baru yang tergabung dalam KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), dan sebagainya, serta Gerakan Reformasi 1998 yang lumrah kita sebut Tragedi Semanggi (Berakhirnya rezim Soeharto).

Peranan Pemuda Pada Umumnya
Pemuda/pemudi merupakan suatu identitas dan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa.  Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa, Pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun  gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Kondisi Pemuda generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman dahulu juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Contohnya saja, sejarah telah mencatat kiprah-kiprah pemuda Indonesia dalam memerdekakan Negara ini. Bung Tomo, Bung Hatta, Ir. Soekarno, Sutan Syahrir, dan lain-lain rela mengorbankan harta, bahkan mempertaruhkan nyawa mereka untuk kepentingan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.
           
Sedangkan pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya. Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru malah disalahgunakan. Tidak jarang kaum-kaum muda saat ini yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan seorang pemuda, seperti membuka situs-situs porno dan sebagainya.
           
Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Padahal, dulu biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti acara keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, kerja bakti dan lain-lain. Seandainya saja pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo dan lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat pemuda-pemuda sekarang ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi yang menjadi harapan mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi semangat nasionalisme.
           
Sebagai pemuda kita harus sadar diri Negara ini membutuhkan pendekar sakti untuk  mewujudkan kesejahteraan di lingkungan masyarakat. Mungkin di mata kita pemerintah sendiri tidak cukup baik mengusahakan kesejahteraan bangsa ini, tetapi kita tinggal di negeri ini. Dampak dari baik atau buruknya negeri ini, secara langsung maupun tidak langsung pasti akan berhubungan dengan kehidupan kita di negeri ini. Jadi jangan hanya bisa mengkritik, menyanggah, atau mencela saja, itu semua tidak dapat membangun Negara kita. Tetapi terjunlah langsung seperti bergabung dalam kegiatan politik, organisasi masyarakat, dan sebagainya. Belajarlah untuk peduli terhadap bangsa dan lingkungan sekitar.

Masyarakat masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam pembangunan nasional. Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam pancasila agar terciptanya kedamaian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Bangun pemuda-pemudi Indonesia. Tanamkan semangat yang berkobar di dadamu. Bersatulah membangun Negara tercinta. Seperti isi sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 “satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa”. Semoga Negara kita ini tetap bersatu seperti slogan budaya bangsa yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika. Berkarya lah pemuda-pemudi Indonesia, Majukan Negara Kita, Jadilah Soekarno dan Moh Hatta berikutnya yang memiliki semangat juang tinggi dalam membangun bangsa.


Peranan Mahasiswa


Mahasiswa merupakan sebuah ungkapan yang secara terminologi melekat erat pada diri muda anak bangsa yang memiliki semangat membara jika dipercikkan api motivasi dan masa dimana seorang pemuda berada dalam tahap persiapan menuju kehidupan yang lebih jauh lagi. Mahasiswa sebuah estetika gairah muda yang bergelora dan tidak  semua pemuda dapat meraihnya. Sebuah sebutan yang tentunya harus ditebus dengan perjuangan, baik itu dengan pengorbanan materi dan nonmateri. Kita mengetahui bagaimana susahnya untuk melanjutkan pendidikan, ada mereka yang beruntung dan ada pula yang harus angkat kaki dari karpet perguruan tinggi. Beruntunglah untuk mereka yang terus memacu semangatnya untuk berjuang hingga akhir nafasnya, demi selembar kertas yang sangat dibanggakannya. Begitulah kira – kira akhir dari perjalanan panjang seorang pemuda yang kita sebut mahasiswa.

Lingkungan mahasiswa dapat kita identifikas sebagai dua tempat yang khas. Utamanya kepribadian dan personalitasnya dapat dirilis dalam rancangan personal kampus dan selanjutnya kehidupan alamiah yang berkembang di sekitar tempat tinggalnya. Kedua lingkungan ini merupakan suatu platform media yang dapat menentukan peran mahasiswa. Lingkungan kampus contohnya dapat memberikan pendidikan emosional dan spiritual bagi diri mahasiswa. Lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal dapat membantu mahasiswa membentuk kesadaran bermasyarakat dengan merekonstruksi kondisi – kondisi dimana peran sosial potensial dalam diri individu mahasiswa dapat tersalurkan.

Entitas unik mahasiswa terbentuk via kehidupan kampus. Semua pengalaman yang dilalui oleh mahasiswa menentukan level  kualitas tingkah laku dan pola pikirnya. Dan tentu saja tidak semua mahasiswa akan memiliki kualitas yang sama, kualitas yang dimiliki oleh mahasiswa dapat dirujuk dari peran aktif mereka di dalam kegiatan kemahasiswaan, bagaimana rekam jejak akademik dan seberapa besar kontribusi mereka pada dinamika kampus. Kebanyakan dari mahasiswa merupakan mahasiswa abal-abal yaitu mahasiswa yang semakin lama semakin berkurang rasa optimisnya dan membludaknya apatisme terhadap hakikat mereka sebagai pewaris perjuangan rakyat. Sikap apatis tersebut merupakan virus yang sangat mematikan dalam diri mahasiswa. Hampir 80% mahasiswa sekarang telah terjangkit oleh virus apatis ini. Membunuh secara perlahan dan mengancam sustainabilitas perjuangan kampus. Sikap acuh tak acuh, mulai timbul terhadap dosen, rekan sejawat, bahkan respon politik yang semakin buram. Terpampang jelas di depan mata kita, dan dapat disaksikan bagaimana tingkah laku mahasiswa saat ini, lebih senang hura-hura, huru-hara, nge-gap di kantin, rutin pacaran dan sebagainya. Semua seakan lumrah di zaman saat ini, semua boleh dan tiada yang melarang.

Peran kampus dalam membentuk manusia yang berkualitas tidaklah lebih baik dari kesadaran mahasiswa itu sendiri akan peran penting mereka untuk longterm. Mahasiswa yang sadar dan paham terhadap diri mereka akan bersiap untuk berperang terhadap realita yang ada dalam masyarakat. Selama di perguruan tinggi mereka akan menyiapkan bekal untuk terjun dan berkompetisi. Mahasiswa yang paham benar peranan mereka akan selalu memanfaatkan waktunya untuk terus mengasah kepiawaiannya dalam hal akademik maupun nonakademik.

Peran mahasiswa sebenarnya dapat kita kelompokkan menjadi berbagai macam. Dalam perkembangannya, peran tersebut dapat kita hubungkan dengan tanggung jawab sosial mereka sebagai agent of social change. Peran mahasiswa yaitu peran moral, peran sosial , peran akademik dan peran politik. Peran-peran inilah yang harus mereka lakoni untuk keseimbangan dalam diri mereka. tidak semua orang dapat melakukan semua peran ini dengan maksimal, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Keempat peran tersebut hanya dapat dilakukan untuk mereka yang memiliki niatan yang ikhlas untuk membawa bangsa ini ke jalur yang semestinya. Jalur bagi negara-negara maju yang terus bersaing. Mahasiswa dapat memainkan peran-peran dan tanggung jawab tersebut untuk membenahi tekstur kehidupan bangsa mulai dari level bawah. Hal yang sangat krusial dalam kehidupan bangsa adalah bagaimana masyarakat bawah dapat dikomandoi untuk melakukan dan membiasakan diri dengan sistem yang benar. Sehingga dengan peran mahasiswa ini, dapat menjalar ke tingkat yang lebih tinggi dan masa waktu yang selanjutnya.

Peran mahasiswa, peran sosial dan politik tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab berbagai peran sosial yang dilakukan mahasiswa tidak luput sebagai bentuk peran politik aktif mereka terhadap keadaan bangsa. Hal ini dapat dilihat bagaimana peran aktif mahasiswa mulai dari era sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Idealisme dan totalitas selalu dimunculkan dalam setiap aksinya. Sehingga Ir. Soekarno pernah berkata “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku guncang dunia”. begitu dahsyatnya semangat yang ada dalam diri mahasiswa sehingga mereka dapat membuat perubahan hebat dalam sejarah manusia. Seperti yang kita ketahui dalam sejarah bangsa ini, mahasiswa dan pelajar telah mengukir perjuangan emas dalam mewujudkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan tersebut.

Apapun yang terjadi selanjutnya, mahasiswa tetaplah dengan idealismenya. Masalah terbesar dalam diri mahasiswa adalah apatisme yang dapat melunturkan peran mahasiswa dalam membela panji keadilan dan pemberantasan korupsi. Harapan bangsa ini tidak lain hanyalah terwujudnya pemerintah yang bersih dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme. Masyarakatpun menggantungkan harapannya kepada seluruh mahasiswa untuk dapat menganyam kembali tali moral bangsa ini yang telah rusak. Peran sosial dan politik mahasiswa diharapkan selalu muncul di saat yang tepat untuk membela kepentingan rakyat dan melengserkan gugusan aparat keji berdasi.

Sesungguhnya mahasiswa diciptakan untuk membangun kembali bangsa ini yang telah jauh terjatuh, perlahan namun pasti jelas akan tiba masa mahasiswa membawa keadilan yang merata untuk segenap rakyat Indonesia. Peran dijalankan dengan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan oleh kita semua. Indonesia dan Rakyat Sejahtera.

Penutup
           
Dengan kesiapan para pemuda dan mahasiswa, akselerasi pembangunan dapat dimaksimalkan. Harapan ini tentulah bukan sebuah khayalan. Sejarah Indonesia sendiri telah menghasilkan individu-individu yang membanggakan, contohnya, M. Natsir. Percepatan pembangunan harus dimulai dengan perubahan mental dan cara berfikir. Walaupun pemerintahan saat ini sudah on the track, tapi jalannya masih lambat. Dengan kematangan mental dan perbedaan cara berfikir yang segar, siap membantu dan mengakselerasi pembangunan negeri 
           
Konteks Peran Pemuda dan mahasiswa dalam Memanifestasikan Perubahan Bangsa, pemuda hendaknya tidak lagi hanya terpaku pada persoalan-persoalan lokal dan nasional, tetapi tanpa menyadari konteks internasional. Ajakan John Nesbit perlu dilakukan: yaitu “Think Globally, Act Locally” bahwa walaupun kita bertindak lokal (nasioanal), tetapi cara berpikirnya adalah global. Bahwa pemuda hidup di dalam komunitas internasional, yang sedkit banyak akan membawa pengaruh bagi dinamika aneka kehidupan lokal dan nasional.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar dengan baik!